The Improvement of Student Transcendental Thinking
by Citra Priski Abadi
I.
PENDAHULUAN
"Sesungguhnya Kami
telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya
enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan
dipikullah amanat itu oleh manusia..."
Di dalam ayat diatas dijelaskan bahwa Tuhan
menawarkan kepada langit, bumi, dan gunung-gunung untuk menjadi khalifah di
muka bumi, namun mereka menyatakan diri tidak mampu untuk memegang amanah
tersebut. Tetapi lain dengan manusia dengan tenang menyanggupi amanah untuk
menjadi khalifah di muka bumi. Lalu ada apa dengan manusia? dan mengapa hanya
manusia saja yang berani menerima amanah dari Tuhan tersebut? Bukan makhluk
yang lainnya.
Hal inilah yang mungkin perlu dikaji dengan mendalam
mengapa Tuhan tetap setuju menjadikan manusia menjadi khalifah bukannya
malaikat yang selalu patuh kepada-Nya.
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna
daripada makhluk lainnya hal ini karena dalam diri manusia dilengkapi otak dan hati sebagai hardware dan
pikiran (otak) dan perasaan atau sikap (akhlak) sebagai software-nya. Dengan dua komponen penting (hardware dan
software) inilah yang membedakan definisi hidup manusia dengan makhluk
lainnya. Manusia hidup dengan
bermacam-macam perjalan menyelusuri waktu, jumpa masalah dan memecahkannya. Dari sinilah muncullah bermacam-macam cara
untuk menyelesaikan masalah yang dihasilkan dari beberapa pengalaman manusia
dalam perjalannya.
Dengan dua komponens penting itu pula manusia
menyadari bahwa kerjasama dalam menyelesaikan masalah itu lebih baik daripada
berpikir sendiri untuk mendapatkan sebuah penyelesaian. Untuk mencapai sebuah
kerjasama manusia memerlukan kesamaan sebuah pandangan yang dimulai dari
kesamaan dalam mendefinisikan sebuah permasalahan.
Banyak sekali manfaat yang didapatkan manusia dari
kerjasama atau musyawarah dalam memutuskan solusi suatu masalah. Dengan musyawarah solusi tidak hanya menjadi system yang mengatur manusia secara one step backword tetapi menjadi solusi
yang systemik, many step backword, dan progamatik
dan pada akhirnya menghindarkan manusia untuk berpikir individualisme, menjajah
pikiran manusia lain dengan sengaja memasukan kepahamannya dan ideologinya
kepada manusia lain seperti contoh penjajahan pola pikir yang dilakukan oleh
penjajah kepada kita semua.
II. PEMBAHASAN
Dalam bab ini penulis akan membahas beberapa teori
filsafat beserta beberapa contoh yang berkaitan dari pengalaman penulis setelah
memahami dan merasakan dampak dari sebuah pemahaman filsafat baik itu berupa
sebuah penyesalan, keterpaksaan karena tak mampu bertindak, atau bahkan merasa
tak dimanusiakan oleh faham-faham yang selama ini melekat.
Beberapa teori tentang filsafat yang akan dibahas
dalam pembahasan ini diantaranya: Logical Framework Approach (Penyiap kemampuan
berpikir Filsafat) atau LFA, Teori Eksistensi, Rentang eksistensi, teori
system, definisi, sistemik dan sistematik, dialektika, perbandingan pendidikan
yang dipengaruhi hukum kapitalisme dengan pendidikan yang pendidikan yang ada
di finlandia, Penyusunan kerangka berpikir melalui primary association, visual
detail dan ketentatifan kebenaran ilmiah.
2.1 Logical
Framework Approach (Penyiap Kemampuan Berfikir Filsafati)
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling
sempurna dan juga diberikan amanah yang apabila diberikan ke makhluk yang lain,
mereka akan menolak kerena tidak mampu mengemban amanah tersebut yakni menjadi
kholifah di bumi.
Manusia adalah makhluk paling sempurna karena
memiliki dua komponens yang tidak sama dengan makhluk lainnya yakni akal dan hati sebagai hardware-nya,
dan pikiran (akal) dan perasaan atau sikap (akhlak) sebagai software-nya.
Dengan dua komponens inilah manusia memiliki modal untuk berpikir, berbuat, dan
merasa yang terpadu dengan ruang dan waktu.
Dari berpikir inilah manusia mampu untuk memaknai
kehidupannya menjadi sebuah perjalanan menyelusuri waktu, menghadapi masalah
dan memecahkannya yang pada akhirnya akan menjadi pengalamannya yang bersumber
dari alam dan kealaman yang membuat manusia memiliki keterampilan atau skill.
Dalam perkembangan berpikir, manusia akan menentukan
kemampuan merasa atau bersikap atau sistem diri dan kadang apabila tidak adanya
penggabungan antara akal dan hati nurani yang mana hanya mengandalkan akal maka
manusia dengan senantiasa menggunakan kemampuan berpikirnya hanya untuk
menciptakan sebuah sistem atau nilai yang merugikan orang lain dan hanya
menguntungkan diri sendiri. Hal ini karena mereka menggunakan akal saja tanpa
menggunakan hati dalam menyelesaikan masalah.
Sebuah contoh penyelesaian masalah yang salah; Seorang
mahasiswa berusaha untuk menjawab pertanyaan dosen dengan sebisa-bisanya dan
dia sudah tahu kalau dirinya tidak tahu jawaban dari pertanyaan dosen tersebut
karena minggu lalu dia tidak masuk kelas, karena dia ingin nilai keaktifan
dikelas, akhirnya dia tetap berusaha untuk menjawab. Dalam kasus ini mahasiswa
berusaha untuk menyelesaikan masalah tetapi hanya dengan metode one step
backword sehingga pada akhirnya hanya ijazah saja bernilai baik tetapi tanpa
memiliki kemampuan akademik. Inilah sebuah contoh penyelesaian masalah di dunia
mahasiswa yang akan menghasilkan lulusan mahasiswa-mahasiswaan.
2.2 Teori Eksistensi
Teori eksistensi adalah teori yang menyatakan
wujudnya atau adanya sesuatu, sesuatu yang ada tidak mungkin demi keberadaannya
sendiri. Sehingga ada sesuatu itu dikarenakan adanya sesuatu yang berlainan
pula. Sebagai contoh adanya mahasiswa telat karena memang ada mahasiswa yang
tidak telat. Adanya mahasiswa rajin karena memang ada mahasiswa yang malas.
Teori eksistensi adalah teori yang membuka pandangan manusia untuk berpikir
secara universal karena mengerti hakekat dari eksistensi sesuatu yang dia alami
atau rasakan.
Sebuah contoh permasalahan di dunia pendidikan Indonesia,
banyak universitas menyelenggarakan seleksi untuk menerima mahasiswanya dengan
beberapa mata pelajaran. Hal ini dilakukan untuk menyaring calon-calon
mahasiswa yang akan masuk dan rata-rata yang dapat diterima adalah siswa-siswa
yang memiliki intelektual atau kemampuan yang yang lebih dari rata-rata dan
mampu memiliki nilai tinggi ketika melakukan tes penerimaan. Dari sini
muncullah pertanyaan, lalu bagaimana nasib siswa-siswa yang tidak diterima?,
dan mengapa hanya orang-orang yang memiliki kemampuan lebih yang dapat
bersekolah?, dan mengapa mengapa mereka tidak mampu menerima mahasiswa tanpa
melalui tes? Jawaban ini semuanya karena mereka hanya ingin mencerdaskan
orang-orang yang memang sudah cerdas.
2.3 Rentang eksistensi
Rentang eksistensi adalah adanya sesuatu di alam ini
terdiri atas rentang subjektivitas. Yang mana setiap makhluk hidup memiliki
subjektivitas yang berbeda-beda. Manusia adalah makhluk yang paling subjektif
dibandingkan makhluk yang lain. Setiap individu manusia memiliki subjektivitas
yang berbeda-beda. Semua itu tergantung dari pengalaman mereka masing-masing.
Kadang kala manusia tidak menyadari diri kalau ada dzat yang sangat subjektif
dan tidak ada yang paling subjektif daripada-Nya yakni Tuhan. Sehingga
muncullah beberapa teori-teori yang mentiadakan adanya Tuhan.
2.4 Teori system
Sistem berdasarkan KBBI (2005: 1362), (n) berarti: 1
perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu
totalitas; 2 susunan yang teratur dari pandangan, teori, dan asas,
Sistem adalah pengkoordinasian (pengorganisasian)
seluruh komponen serta kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan lebih dulu.
Sekumpulan
elemen yang saling berkaitan & saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan
bersama untuk mencapai suatu tujuan. Subsistem
adalah Sistem didalam suatu sistem di mana sistem berada pada lebih dari satu
tingkat. Suatu sistem adalah bagian
dari sistem yang lebih besar, sistem yang lebih besar itu adalah Supersistem.
Sistem pada dasarnya adalah sekolompok unsur yang
erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan tertentu. Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan
sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang
terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan
terpadu.
Sebuah contoh dalam system perkuliahan adanya
mahasiswa, dosen, jadwal kuliah dan tempat kuliah. Apabila tidak ada
sistem yang mengatur maka perkuliahan
tidak akan terlaksana karena setiap unsur-unsur dalam perkuliahan tidak bisa
dilepaskan atau dihilangkan sebab sudah
menjadi sebuah kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Tidak akan ada perkuliahan
tanpa dosen, atau tanpa mahasiswa, atau ada semua tetapi tidak ada waktu, atau
tidak ada tempat maka perkuliahan tidak akan bisa terlaksana.
2.5 Definisi
Definisi atau Definition dalam kamus Oxford English
Dictionary memiliki arti:
1. Noun
(Definition)
a. A formal statement of the exact meaning of a
word, An exact description of the nature, or meaning of something, the action
or process of defining.
b.The
degree of distinctness in outline of an object or image
2. Verb
(Define, defined, defining)
a. to
state or set forth the meaning of ( a word, pharse,etc)
b.to
explain or identify the nature or essential qualities of; describe.
c. to
fix or lay down clearly and definitely
d.
to determine or
fix the boundaries or extent of
e. to
make clear the outline or form of
Definisi adalah perumusan yang singkat, padat, jelas
dan tepat yang menerangkan “apa sebenarrnya suatu hal itu” sehingga dapat
dengan jelas dimengerti dan dibedakan dari semua hal lain. Ada tiga cara yang digunakan seorang ketika
memberikan definisi yakni dengan cara Deskribtive,
Stipullative, dan Programative.
Definisi descriptive adalah definisi yang diberikan
seseorang sesuai dengan apa yang dia lihat mulai dari ciri-ciri dan bentuk
suatu hal dengan cara mendeskribsikan hal tersebut. Sebuah contoh seorang ingin
mendefinisikan kata “mahasiswa” Siswa adalah seorang yang berseragam, duduk di
kelas, mendengarkan apa yang diajarkan dosen. Definisi descriptive terkadang
bisa mewakili suatu kata yang didefinisikan saat itu tetapi belum tentu diwaktu
yang lainnya. Seperti kata mahasiswa diatas,
apakah kita akan tetap mengatakan seorang mahasiswa
ketika dia tidak menggunakan pakaian rapi, badannya penuh dengan tato, turun ke
jalan untuk tawuran dan seterusnya. Dari deskripsi tadi pastinya kita tidak
akan mengatakan dia mahsiswa karena kita tidak bisa memberikan definisi sesuai
dengan ciri-ciri mahasiswa meskipun sebenarnya dia adalah mahasiswa.
Definisi Stipulatif adalah adalah definisi singkat
yang dikaitkan dengan perspektif tententu. Sebuah contoh seorang mahasiswa akan
diakui mahasiswa apabila dia memiliki kartu mahasiswa. Dalam konteks ini saya
akan tetap tidak akan dia akui sebagai mahasiswa apabila tidak memiliki kartu
mahasiswa meskipun saya setiap hari mengikuti perkuliahan. Saya diakui
mahasiswa bukan karena tidakkan saya sebagai mahasiswa tetapi karena saya
memiliki tanda yang bisa menunjukkan bahwa saya adalah seorang mahasiswa dengan
kartu mahasiswa saya.
Definisi stipulatif ini paling sering digunakan dalam
ranah hukum karena dianggap paling valid. Karena dianggap paling valid tidak
jarang seseorang mencoba untuk memalsukan data supaya tidak terjamah oleh
hukum. Sebuah contoh kasus tanah yang ada di daerah Kalimantan, banyak sekali
orang pedalaman tidak memiliki surat tanah, mereka tidak memiliki surat tanah
bukan karena mereka tidak tahu cara membuat tanah surat tetapi karena biaya
pembuatan surat tanah yang mahal. Karena tidak memiliki surat, akhirnya
pemerintah menganggap tanah itu tidak ada pemiliknya atau milik Negara dan
ujung-ujungnya menjadi lahan kelapa sawit. Masyarakatpun protes dan
berdemonstrasi tetapi apalah daya tiada bukti-bukti yang kuat.
Definisi Programatik adalah definisi yang mana
setiap orang akan mengiyakan, langsung diterima, dan didefinisikan dengan
tingkat filsafati. Definisi ini adalah definisi yang paling akurat dan dalam
menyelesaikan konflik karena tidak ada lagi kesalah fahaman. Sebuah contoh yang
berkaitan dengan mahasiswa, saya bisa diakui sebagai mahasiswa Sarjanawiyata Taman
siswa bukan hanya karna saya sudah memiliki kartu identitas dan terdaftar
sebagai mahasiswa tetapi saya juga aktif dalam kegiatan belajar di universitas
sarjanawiyata Tamansiswa.
2.6 Sistemik dan
sistematik
Sistemik
maknanya mencari dan melihat segala sesuatu memiliki pola keteraturan dan
bekerja sebagai sebuah sistem. Misalnya, bila kita melihat otak, maka akan
terbayangkan sistem syaraf dalam tubuh
manusia atau hewan. Bila kita melihat jantung akan terbayangkan sistem
peredaran darah di seluruh tubuh. Bila kita melihat perkuliahan, maka akan terbayang sistem
perkuliahan mulai dari proses penjadwalan perkuliahan, pemilihan dosen dan
lain-lain.
Sistematik
artinya memikirkan segala sesuatu berdasarkan kerangka metode tertentu, ada
urutan dan proses pengambilan keputusan. Di sini diperlukan ketaatan dan
kedisiplinan terhadap proses dan metode yang hendak dipakai. Metode berpikir yang berbeda akan menghasilkan kesimpulan yang
berbeda, namun semuanya dapat dipertanggungjawabkan karena sesuai dengan proses
yang diakui luas.
Sistemik lebih
memandang sesuatu secara menyeluruh dan mempertimbangkan unsur-unsur lain yang
diluar system. Hal ini berbeda dengan sistematik yang memandang sesuatu itu
berdasarkan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan sehingga seakan akan
apabila diterapkan kepada manusia. Manusia bagaikan mesin atau robot yang
melakukan sesuatu sesuai dengan sistem dan akan berakhir tidak adanya kebebasan
berpikir.
2.7 Dialektika
Dialektika adalah memandang sesuatu itu
selalu berubah-ubah atau selalu bergerak. Sebuah contoh dalam dunia pendidikan
kurrikulum selalu berubah hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor baik faktor
eksternal atau internal. Perubahan yang dimaksud bisa memberi kemajuan dan juga
kemajuan. Tetapi apabila perubahan yang diinginkan direncanakan dengan matang
maka perubahan itu akan mengantarkan suatu pada kemajuan.
2.8 Pendidikan
finlandia
Pendidikan di finlandia adalah pendidikan terbaik di
dunia hal ini disebabkan sistem yang terpadu dengan apa yang dibutuhkan siswa
dalam menjalani hidup sehingga menciptakan pengalaman-pengalaman yang luar
biasa. Guru memiliki kebebasan untuk mengembangkan kurrikulum, semangat belajar
siswa selalu tumbuh karena siswa belajar sesuai dengan apa yang ingin dia ketahui
atau dia minati. Hal ini berbeda sekali dengan sistem pendidikan Indonesia,
siswa wajib memiliki nilai rata-rata yang yang baik supaya lulus meskipun siswa
tidak mampu atau tidak suka dengan matapelajaran yang diujikan.
2.9 Primary
association
Primary association adalah pandangan atau pikiran
pada sesuatu yang dipengaruhi oleh pengalaman, dan tidak mengherankan apabila
apabila asosiasi terapkan kadang terlihat tidak masuk akal atau terlihat tidak
ada kaitannya dengan sesuatu yang diasosiasikan karena semua itu dipengaruhi
oleh pengalaman. Seorang mahasiswa dengan dosen akan berbeda ketika
mengasosisikan kata “Dosen”. Dosen
akan mengatakan kata-kata: kewajiban,
tanggung jawab, pengabdian, mengajar, dll. Dan mahasiswa akan mengatakan: Killer, tugas, ceramah,egois,dll.
2.10
Visual
detail
Visual detail adalah
cara pandang seseorang dalam menyebutkan sesuatu sesuai dengan kemampuan
jarak pandang. Hal ini dipengaruhi oleh jarak, penghalang, dan suasana suatu
yang digambarkan melalui visual detail. Setiap orang memiliki kemampuan yang
berbeda-beda dalam menyebutkan apa yang mereka lihat. Dalam penuturan sesuatu
yang dilihat dipengaruhi oleh pengalaman berpikir atau pola berpikir. Visual
detail adalah strategi yang membantu manusia dalam meneliti secara detail
melalui apa yang mereka lihat, dengan kata lain dengan adanya visual detail
manusia benar-benar mengenali apa yang dia lihat. Sebuah contoh; beberapa
mahasiswa menyebutkan sesuatu yang ada di dalam kelas dan ternyata setiap
individu ada kesamaan dan juga banyak sekali sesuatu yang berbeda. Dari kasus
ini coba kita bayangkan apabila terjadi didunia hukum apakah tidak akan membuat
munculnya bermacam macam masalah karena banyak ketidak samaan yang membuat
perbedaan penyimpulan suatu definisi.
2.11
Ketentatifan
kebenaran ilmiah
Tujuan utama manusia hidup di dunia ini adalah untuk
mencari dan mencapai kebenaran, meskipun kebenaran yang ada di dunia ini
bersifat tentatif. Suatu kebenaran tidak ada yang adanya benar secara mutlak
karena kebenaran akan selalu berubah dengan ditemukannya teori teori baru yang
akan menyempurnakan atau bahkan menyalahkan teori yang ada. Dengan memahami
ketentatifan kebenaran ilmiah akan membuat perubahan positif dalam dunia
pendidikan. Sebuah contoh, sebagai mahasiswa akan tidak hanya terpaku pada satu
disiplin ilmu tetapi dengan beberapa
disiplin ilmu untuk menyelesaikan masalah dan mencoba mencari
inovasi-inovasi baru dalam penelitian ilmiah.
III. KESIMPULAN
Mahasiswa adalah generasi penerus bangsa. Dari
merekalah kebebasan berpikir akan terangkat dan perbudakan-perbudakan
profesional akan terhapuskan yang disebabkan penjajahan mindset, kuliah karena
kerja bukan karena mencari pengalaman dan ilmu. Mereka menganggap tiada gunanya
berlama-lama belajar kalau tidak bekerja, mereka tidak menyadari kalau kita
semua telah dididik menjadi buruh atau budak professional untuk memenuhi
keinginan para pemikir kapitalis. Dari
penjelasan saya diatas mudah-mudahan mahasiswa bisa menyadari bahwa setiap
manusia memiliki kemampuan yang luar biasa yang diberikan oleh Tuhan untuk
menyelsaikan masalah dengan beberapa pengalamannya dalam menyelusuri ruang dan
waktu. Jika mahasiswa bisa berpikir dengan cara piker filsafati maka mereka
akan benar-benar bebas dari penjajahan dan akan mampu memanusiakan dirinya
sendiri karena tidak seperti robot yang diatur oleh system-sistem yang dibuat
oleh orang-orang tertentu untuk keuntungan pribadi.
The effectiveness of IEEE Project Domains depends very much on the situation in which they are applied. In order to further improve IEEE Final Year Project Domains practices we need to explicitly describe and utilise our knowledge about software domains of software engineering Final Year Project Domains for CSE technologies. This paper suggests a modelling formalism for supporting systematic reuse of software engineering technologies during planning of software projects and improvement programmes in Project Centers in Chennai for CSE.
ReplyDeleteSoftware management seeks for decision support to identify technologies like JavaScript that meet best the goals and characteristics of a software project or improvement programme. JavaScript Training in Chennai Accessible experiences and repositories that effectively guide that technology selection are still lacking.
Aim of technology domain analysis is to describe the class of context situations (e.g., kinds of JavaScript software projects) in which a software engineering technology JavaScript Training in Chennai can be applied successfully
This is great! I think this initiative of yours would be beneficial enough to improve the academics & ethics of students. Even I am trying to deliver this message by spreading awareness by my services where students buy PhD dissertation proposal service and are successfully improving their results.
ReplyDeleteHey people! If some of you necessity some assistance with essay and homewrok! Dont be woory adnbiut incorrect disition! Cehck this personal statement writer and go on! Enjiy your capstone project help life and be rady for wins! Appreciate your life! excellent luck!
ReplyDeleteI'm not a therapist or a researcher, but I'm wiki page generator and curious. I began to meditate on the end of life, which until recently I had considered useless
ReplyDelete